Review Buku Selepas Hujan Kemarin - Sri Puji Hartini by Ha-num


 

dok. pribadi - hanum

Identitas buku

Judul Buku : Selepas Hujan Kemarin
Nama Pengarang : Sri Puji Hartini
Penerbit : Skuad
Tahun terbit : 2025
Jumlah Halaman : 364 Halaman
ISBN : 978-623-89749-8-6
Genre : Romance, Family, Angst
Harga : Rp 109.000,- (Harga pulau jawa)
🍃🍃🍃
Tidak rintik atau derai hujan, embus angin pun tidak akan kubiarkan menyibak elok lurus rambutmu. 
🍃🍃🍃
Blurb:
Semenjak sadar dari komanya selama bertahun-tahun, hidup Launa tak lagi sama. Selain menjadi istri dari Karang Samudera Daneswara, kini ia adalah seorang ibu dari putri kecilnya-Jani. Launa dan Karang terus belajar menjadi orangtua yang baik untuk putri mereka, menciptakan momen-momen berharga demi sang buah hati.
Meski acapkali Jani memberikan respons menyakitkan, wanita itu tak berhenti berusaha. Namun, di tengah kebahagiaan yang baru dimulai itu, Vero-rekan Karang sekaligus dokter yang pernah menenangani Launa, membuat Jani menjaga jarak dengannya. Sosok Vero yang terlalu melekat di hati Jani sejak bayi membuat Launa merasa asing pada putrinya sendiri.
Lantas, mampukah Launa merebut kembali tempatnya sebagai ibu? Dan, mampukah keluarga kecil itu bahagia atas semua cobaan yang menghampiri tanpa henti?
🍃🍃🍃
Buku ini adalah buku ketiga dari buku Aku Tak Membenci Hujan. Buku ini mengangkat isu hubungan rumah tangga, kisah cinta, beberapa ujian dalam kehidupan, perihal kehilangan dan mengikhlaskan. 
Buku ini menceritakan perjalanan hidup Karang pasca kecelakaan yang menimpa Launa sehingga harus terbaring koma di rumah sakit selama 6 tahun. Karang memutuskan untuk menikah dengan Launa meski dalam keadaan koma dan merawatnya di rumah sakit milik keluarga Daneswara.  Saat Launa koma, Karang telah menjadi dokter dan menjadi koas terbaik di rumah sakit tersebut.
Di masa koma yang Launa alami kejadian tak terduga menimpa rumah tangga Karang dan Launa yakni dengan hamilnya Launa dalam kondisi koma alias sekarat. Kabar itupun membuat mertuanya memaki Karang atas apa yang terjadi. Siapa yang melakukan hal bejat itu kepada pasien sekarat?
Semasa Launa hamil, Karang merawat Launa dengan baik. Setelah melahirkan bayinya Karang lalu membesarkan anaknya tanpa peran sosok Launa karna Launa masih koma, lantas peran itu digantikan oleh dokter cantik teman sejawat Karang yang bernama Vero. Sebelumnya, Vero adalah dokter pribadi yang merawat Launa semasa koma, dokter yang dipilih langsung oleh nenek Karang. Namun, saat menjelang Launa melahirkan, dokter Vero tiba-tiba cuti dan menghilang tanpa kabar. Setelah Launa melahirkan, Karang memutuskan untuk pindah ke Lombok bersama Launa, Mbok Jum dan bayinya-Jani. Setelah Karang bekerja di sana hal tak terduga pun terjadi, Vero dipindah tugaskan di tempat yang kebetulan sama dengan Karang di Lombok, lalu wanita tersebut tinggal bersama di rumah Karang, dengan alasan awal memberi tumpangan untuk Vero yang masih sedang mencari tempat tinggal. Namun, yang tak disangka ternyata Vero tinggal di rumah itu selama bertahun-tahun. Karna itu pula lah mereka selalu menjadi bahan perbincangan perawat dan dokter di rumah sakit serta di sekolah anak Karang yaitu Jani. Yaitu isu Karang memiliki dua orang istri.
Jani besar tanpa peran Launa ibunya. Namun, Jani tidak pernah kekurangan kasih sayang yang Karang berikan serta yang Vero berikan kepadanya. Yaelah Vero nyempil terus yaa?
Setelah 6 tahun koma, Launa siuman dan konflik kembali terjadi pada rumah tangganya. Yaps, Vero adalah ular dalam rumah tangga itu. Berusaha memisahkan Karang yang terlanjur dia cintai itu dengan Launa istri Karang yang baru saja siuman. Sebelumnya, Vero telah tunangan dengan seorang pria_abdi negara. Namun, lama tinggal di rumah Karang ternyata membuat Vero menyukai Karang dan serakah ingin memiliki Karang dan menggantung perasaan tunangannya-Rafael. Di tengah kerumitan yang terjadi, Launa tetap menjadi istri yang sabar dan tabah. Sabar dari penolakan anaknya yang lebih memilih Vero dibanding dia, sabar dengan segala fitnah yang dia dapatkan dan sabar dengan cobaan yang menimpa rumah tangganya.
Serumit-rumitnya chapter sebelumnya, chapter-chapter akhir lebih menegangkan, plot twist bangettttt. Akan ada banyak menemukan dari kehilangan. Memberi jawaban tentang siapa yang tega menghamili Launa, siapa Jani dan yaaa Vero, dibalik semua kejahatan yang dia berikan ternyata ada luka yang cukup besar yang tengah dilewatinya.
Di chapter akhir juga ini kembali menceritakan kisah kedekatan Karang dan Mbok Jum-pengasuh Karang saat kecil. Dibalik ketegangan yang terjadi dalam rumah tangga Karang dan Launa memberi kecemasan bagi Mbok Jum dan karna tekanan berpikir itulah mengakibatkan Mbok Jum jatuh sakit dan koma berhari-hari. Karang yang begitu sayang dengan Mbok Jum mengusahakan yang terbaik untuk kesembuhannya. Namun, di sini benar-benar menguras emosi, penantian Karang berhari-hari itu memberikan hasil yang menyakitkan. 
Aku suka penokohan dalam buku ini yang jelas dan alur yang maju. Bahasa yang mudah dicerna menjadikan buku ini tidak membosankan untuk dibaca. Sejak buku pertama penulis selalu memberikan pengetahun baru untuk pembacanya. Di buku ketiga ini memberikan informasi tentang pasien vegetatif, yang menurut aku sebuah hal baru yang aku ketahui dan satu lagi tentang penyakit yang di alami oleh anak Karang yaitu disleksia.
Yang ngebuat aku baper di buku ini dari buku pertama sampai buku ketiga adalah konsistennya Karang dalam mencintai Launa, entah mau sebanyak apapun ujian yang harus dia lalui, dia selalu menjadi sosok Karang yang cinta dengan Launa. Greenflag, ganteng, pintar dan family man, manusia mana yang menolak dicintai Karang? bertemu dengan sosok Launa yang polos dan sabar, perempuan yang rela mengorbankan apapun demi melihat Karang bahagia termasuk nyawa dan hubungan rumah tangganya,, arghhh.. 
Buat yang cengeng aku saranin sediain tisu karna seperti buku pertama dan kedua, buku ketiga ini sama-sama mengiris dan mencabik-cabik isi hati, serta dibuat lebih emosional di chapter akhir. Tapi, tenang saja karna kisahnya happy ending kok.
Buat yang penasaran kisah Karang & Launa, aku saranin baca mulai dari buku pertama biar lebih ngena ceritanya.
🍃🍃🍃
Kutipan dari buku yang aku highlight:
"Launa mengorbankan hidupnya buat kamu. Dia mencintai kamu selama dia mengenalmu sejak sepuluh tahun lalu. Bahkan, di tengah keadaaan kamu yang berbeda dengan orang lain, Launa tetap bertahan, berharap bahagia itu datang. Biarpun pada akhirnya dia harus berakhir di ranjang itu."
"Kalaupun saya memang harus berpisah sama Launa, biar maut yang misahin kami berdua"
"Anjani Sayang, setelah kamu tumbuh besar, tetap gengam tangan Papa, ya? Karena ada kalanya dunia begitu kejam bagi sebagian orang. Apalagi dengan keadaan Jani yang akan tumbuh tanpa mama. Pasti akan terasa berat karena Papa pernah merasakannya juga"
"Bohong rasanya kalau saya bilang baik-baik aja. Enam tahun bukan waktu yang sebentar untuk nunggu Launa bangun, tapi saya tetap bersyukur karena saya masih bisa melihat wajahnya, menyentuh tubuhnya, dan membelai rambutnya. Bunda.., saya emang nggak baik-baik aja, tapi saya harus terlihat baik-baik aja karena saya punya Jani"
"Launa..., aku adalah luka yang selalu bikin kamu menderita. Meski luka itu semakin perih sampai hampir merenggut nyawa kamu, kamu nggak pernah ninggalin aku. Bahkan, kamu memberiku seorang bidadari cantik yang nemenin aku di saat kamu masih tertidur panjang"
"Kata bu guru, orang yang paling mengerti anaknya itu seorang ibu, bukan yang lain. Jadi, Jani pikir kalau Jani cerita sama Mama, Mama nggak bakalan bilang kalo Jani tukang ngadu "
"Bahwa menjadi orangtua bukan hanya sekedar memberi makan, pakaian, dan kasih sayang, tetapi lebih adil terhadap anak yang mereka kasihi"
"Ada banyak hal yang membuat Karang bangkit setelah terluka begitu hebat. Sakit karena terbiasa, seolah-olah tidak mampu merasakan di mana letak sakit itu berada. Kesedihan yang tidak berujung pun membuat lelaki itu belajar satu hal: bahwa sekuat apa pun ia berusaha, jika belum waktunya, luka itu tidak akan sembuh. Namun, setidaknya ada satu alasan yang membuat Karang bertahan, yaitu keberadaan Launa"
"Kadang perjalanan terasa memang berat, Sayang, tapi jangan pernah menyerah. Setiap langkah yang kita ambil, setiap usaha yang kita tempuh, pasti memberi hasil yang memuaskan"
🍃🍃🍃
Bonus beberapa isi buku buat kamu :)




⭐5/5
🍃🍃🍃
by Ha-num

No comments: